Selasa, 30 Juni 2009

Wifi wajan bolik.. harga murah

Cara Membuat Antena Wi-Fi Wajan Bolik


saya akan mencoba menjelaskan Wifi wajan yang saya pakai. Akan saya mulai dari sedikit teori, mempersiapkan bahan bahan, mempersiapkan alat alat kerja, mengerjakan bahan bahan, dan merangkai serta melakukan pengukuran signal. Wajan sebenarnya bukan bentuk parabola yang ideal untuk antena WiFi, tapi ya karena penyakit “ngeyel” para WiFi-er maka yang tidak idealpun “dipaksa” untuk “bisa” dimanfaatkan, tentu saja dengan alasan dan pertimbangan yang macam macam. Maklumlah, membeli antena built-up ternyata cukup mahal, apalagi yang di dalamnya sudah ada modul WiFi adapter nya, woow muwahuwalll buwangetss, cuk!. Oke, kita mulai ya. Teorinya gak usah banyak banyak dan muluk muluk ya, simpel saja deh, rumus matematiknya adalah “ef sama dengan de kuadrat per enam belas ce”, ditulis dalam formula satu baris f=(D*D)/(16*c). Dimana f adalah panjang focal, jarak dari dasar wajan ke titik api wajan atau focal point, D adalah diameter wajan, 16 adalah angka konstanta dari formula itu, dan c adalah tinggi wajan jika wajan ditongkrongkan di atas kompor, jelasnya lihat di sini. Kaitannya dengan wajan yang saya pakai, setelah saya ukur, nilai D=18 inci, nilai c= 4,5 inci. Mari kita masukkan nilai nilai itu ke dalam rumus. Jadi f=(18*18)/(16*4,5), f=324/72, diperoleh nilai f=4,5 inci. Di depan sudah saya singgung bahwa, wajan adalah bukan bentuk parabola yang ideal untuk antena WiFi, nilai f=4,5 inci terlalu “close” jika kita lihat hasil f/D ketemunya adalah 0,25, istilahnya “arek arek” seh, “kemlebon”. Umumnya yang cukup baik f/D di atas 0.5. Akan lebih beruntung jika kalian bisa mendapatkan wajan yang agak “ceper” yang nilai c nya cukup rendah, misal wajan untuk nggoreng martabak, kali ya. Saya pernah mencoba pakai tutup panci yang ukuran 18 inci, cukup bagus, nilai c nya bagus. Cuman saya harus ribut dengan istri saya, karena tutup pancinya yang ukuran besar hilang, qe3. Harga panci dengan ukuran 18 inci lumayan mahal, kalau cuman diambil tutupnya doang kan sayang pancinya. Ha ha ha. Meski demikian bukan berarti wajan tidak bisa dipakai, justru wajan ini menjadi populer di mata para “ngeyel-er” dan menurut pengalaman empiris. Untuk lengkapnya jika mau tahu banyak teori tentang radio dan antena, bisa lihat di bookmark saya ini, sekaligus dengan melihat isi bookmark saya tadi, sodara sodara sekalian bisa ngira ngira deGleng itu termasuk jenis “species” macam apa, qe3. Untuk urusan WiFi ada di bagian paling bawah, ya. Antena ini saya coba geber dengan Notebook IBM Thinkpad T23 (saya fanatik abis dengan ThinkPad seri T) yang belum ada built-in WiFi adapter nya. Bersama uji coba antena antena lainnya, antara lain yagi, kaleng susu, helical, dan lain lain, termasuk beberapa hasil ukur mengukur “tak umbruk ke neng” kene.


A. BAHAN BAHAN



1. D-Link DWL-G122
Hight Speed Wireless USB Adapter (lihat pic 01). Saya pilih ini karena AP/Bridge di tempat saya adalah D-Link DWL-2100AP, support DHCP, bisa AP, bisa bridge, bisa P2P dan P2MP, bisa repeater, securitynya juga basgus basnget, dan yang gak kalah pentingnya lagi, setingnya via web based, jadi huwenak tenan kayak pas hari panas banget minum es degan, nyes nyes gitu.




2. Wajan Penggorengan
Baiknya aluminium, kalo gak ada ya seadanya yang dijual di pasar pasar, ukuran 18 inci, sekitar 457,2 mm (lihat pic 02, nantinya peganganya dipotong biar simetris banget, lihat pic 26);


3. USB Active Extention Cable
Panjangnya 5 meter per roll. Ingat, ini jenis active extention cable, ada chip nya di salah satu ujungnya, butuh power supply yang diambilkan dari USB port (lihat pic 19, jangan pakai kabel USB biasa, dijamin “gagal”, kabel USB biasa max 1,8 meter untuk USB V.2.0 dan max 4,8 meter untuk USB V.1, dengan USB Active cable, bisa max 20 meter, 5 x 4 roll max, 1 roll panjangnya 5 meter).




4. Clamp
Untuk nongkrongin antena di pipa (lihat pic 18);


5. Pralon 3,5 inci panjang 6 inci
Panjang pralon 6 inci jumlahnya 1 potong saja (lihat pic 05 paling kanan);




6. Pralon 3/4 inci panjang 1,5 inci
Sebanyak 2 potong saja, hanya untuk nyambung socket saja (lihat pic 05 tengah);


7. Pralon 3/4 inci panjang 3 inci
Cukup 1 potong saja, USB WiFi Adapter nantinya diikat di sini, agar mudah dirakit, dan bisa duduk mantap (pic 05 kiri dan juga pic 06);




8. Socket ulir pralon 1 inci jantan
Jumlahnya 1 biji, socket yang model “drat” itu lho, kayak baut, tapi bolong tengahnya kek baut pipa ledeng (lihat pic 04 paling kanan);


9. Socket ulir pralon 1 inci betina
Jumlah 1 biji, pasangannya item 8 di atas, persis sambungan pipa ledeng (lihat pic 04 no 2 dari kanan);




10. Socket pralon biasa 3/4 inci
Jumlahnya 2 biji, hanya untuk nyambung 2 bagian pipa pralon saja (lihat pic 04 tengah);


11. Tutup pralon 3,5 inci
Jumlahnya 2 biji (lihat pic 04 paling kiri). Bersama item 5, nantinya digunakan untuk rumah focal, agar bagian USB WiFi Adapter dan USB Active Extention Cable yang ada chipnya, terlindung panas dan air hujan dengan mantap di dalam pralon dengan tertutup atas bawah, dan kalau perlu di lem pakai solder plastik.
Bahan bahan dari pralon keseluruhan dijejer jejer seperti nampak pada pic 03. Sekedar seloroh, untuk njejer njejer material itu ya jangan beli 2 kotak warna coklat dan putih di bawahnya, karena harga isi di dalam 2 kotak itu jauh lebih mahal dibanding beaya proyek ini keseluruhan, qe3. Gak pecaya?, googling ajahh. Huwakakakakaka…..




B. ALAT ALAT KERJA


1. Gergaji besi
Untuk menggergaji pralon sesuai bentuk yang diinginkan dan menggergaji “kuping” wajan kiri kanan;




2. Lem pralon
Untuk nyampung nyambung pralon sesuai bentuk yang diinginkan;


3. Bor
Untuk melubangi wajan, 1 inci tepat di tengah wajan, dan 3/8 inci di samping samping agar kalau kena angin bisa kuat (hanya option saja) dan enggak “menthul”;




4. Isolasi 3M
Yang kayak karet warna item itu, lho. Secukupnya saja, untuk ngikat USB WiFi Adapter di pralon, juga untuk mengikat atau mlester lainnya, misalnya mlester sambuangan 2 USB Active extention Cable agar enggak kena air, USB WiFi dan lain lain;


5. Tang, obeng, kunci inggris, penggaris dan lain lain
Untuk ngukur ngukur, ngencengin socket ulir pralon tepat di tengah tengah wajan, dan bagian bagian lainnya;




6. Kalau ada solder plastik
Kalau ada, seh, pasti lebih afdol, tinggal nyos nyos nyos lengket dan rapat.


C. PENGERJAAN




1. Menyiapkan USB WiFi Adapter
Sebelumnya kita bentuk dulu pralon pic 06 sedemikian rupa menjadi seperti pic 07, sisakan kira kira 1 inci di bagian bawahnya, jangan dibelah habis. Lihat pic 01, buka tutup konektornya, bagian bawah akan nampak port USB 2.0. Bagian ini akan dimasukkan ke pralon 3/4 inci yang panjangnya 3 inci. Setelah dimasukkan ke pralon, ikat dengan plester 3M (yang item item itu lho). Setelah diikat dengan plester 3 M, bentuknya akan seperti pada pic 08. Untuk meyakinkan semuanya benar kita coba sambungkan dengan USB Active Extention Cable (pic 19). Lebih jelasnaya bisa lihat pic 21, pic 22, pic 23, pic 24 dan pic 25. Sampai di sini persiapan untuk USB WiFi Adapter sudah ok.


2. Menyiapkan Wajan
Kita akan mempersiapkan wajan. Setelah wajan dipotong pegangannya (kupingnya), dibor tengahnya selebar 1 inci, dan lobang lobang kecil kecil di sekitarnya, wajan akan menjadi seperti pic 26. Lobang lobang kecil disekitarnya hanya option untuk mengurangi tekanan angin, agar tidak menthul menthul ketika kena angin kuat. Close up nya bisa lihat pada pic 27 dan pic 28. Oke sampai di sini tahap mempersiapkan wajan selesai.




3. Menyiapkan Bagian Focal dan dudukan
Focal adalah bagian di depan wajan, namun karena bagian ini manyatu dengan bagian dibelakang wajan sebagai dudukan nantinya, maka kita akan persiapkan sekaligus. Kita ambil socket ulir jantan 1 inci seperti nampak pada pic 04 paling kanan. Kita gergaji melintang kira kira 0,5 cm untuk melewatkan kabel, bentuknya akan menjadi seperti pic 07a gambar sebelah kanan. Sekarang kita ambil socket biasa 3/4 inci yang 2 biji dan pralon 3/4 inci yang 2 biji juga, kita lihat gambar pic 05 gambar tengah warna putih 2 biji dan pic 04 gambar tengah warna hijau 2 biji juga, dan pic 04 nomor 2 dari kanan. Dengan lem pralon kita sambung bagian bagian itu. Pic 13, pic 14, pic 15, pic 16 adalah proses penyambungan bagian bagian itu. Pada akhirnya bentuknya seperti ditunjukkan pada pic 17 sudah dikasih lobang sekalian untuk baut dudukan clamp. Clamp nya bisa dilihat pada pic 18. Oke sekarang kita tes bagian bagian itu untuk disambungkan satu sama lain untuk meyakinkan nantinya akan benar benar pas. Ujung konektor USB Cable Extention yang ada chip sudah tersambung ke USB WiFi Adapter, ujung kabel lainnya kita masukkan ke socket jantan, terus masuk ke socket betina yang sudah tersambung ke bagian belakang wajan (wajannya belum dipasang, baru tes nyambung dulu). Gambar pada pic 07B, pic 08A, pic 08B, pic 08C akan lebih memperjelas pada step ini. Jika semuanya oke, kita lepas lagi bagian depan wajan dan bagian belakang wajan. Langkah selanjutkan kita akan menyiapkan rumah focal. bagian yang akan melindungi USB WiFi Adapter dan USB Active Extention Cable dari panas dan hujan. Karena apa, karena Antena wajan boliscuk ini didesign untuk pemakain outdoor walau pakai USB WiFi Adapter. Oke sekarang kita ambil pralon paling gede, 3,5 inci dan panjang 6 inci warna putih, serta 2 penutupnya warna hijau. Simple saja kita hanya perlu melubangi bagian yang di alas wajan sebesar 1 inci, dimana socket ulir jantan harus bisa masuk dengan pas. Step step nya diperlihatkan pada pic 09, pic 10, pic 11, dan pic 12. Jangan dilem dulu, ngelem nya nanti terakhir.


4. Menyiapkan perkabelan
Pada langkah ini semua bagian sudah disiapkan tinggal merangkai saja. Ambil bagian pralon untuk rumah focal dan socket ulir jantan yang sudah siap nampak pada pic 29. Masukkan socket ulir jantan ke dalam tutup pralon yang sudah dilubangi seperti nampak pada pic 30. Bagian yang ada ulir (drat) masukkan ke dalam lubang sumbu wajan, lihat pic 31. Setelah masuk akan terlihat seperti pic 32 dan pic 33. Sekarang dibalik wajannya, akan nampak di bagian belakang wajan seperti pic 34 dan pic 35. Kita sambungkan bagian socket ulir (drat) yang sudah disiapkan pada item 3, keraskan dengan kunci inggris dan tang. Bisa dilihat seperti pada gambar pic 36 dan pic 37. Setelah itu masukkan USB Active Cable Extention bagian ujung yang tidak ada chip nya ke lobang focal bagian depan wajan, lihat pic 38, kemudian tarik pelan pelan ujung kabel, lihat pic 39. USB WiFi Adapter akan masuk pas pada dudukannya yang tadi sudah disiapkan. Untuk jelasnya lihat pic 40, pic 41, dan akhirnya ditutup pralonnya nampak pada pic 43. Kabel yang menuju laptop akan keluar dari bagian belakang wajan nampak seperti pada pic 44. Pic 45, pic 46, pic 47, dan pic 48 menunjukkan bagian belakang wajan yang berfungsi sebagai dudukan antena, sekaligus kabel melaluinya dan sudah dipasangi clamp. Nah, perakitan sudah selesai Antena Wajan Mbolikcukdus siap ditest, qe3.




5. Pengukuran
Arahkan antena ke tempat AP atau Bridge yang akan ditangkap sinyalnya, harus LOS, artinya Line Of Sight, antara antena dan AP tidak boleh ada benda yang merintanginya. saya gunakan tool WiFi dengan Network Stumbler 4.0. Hasilnya dalam jarak 2 km lumayan bagus, antena di luar jendela. Pic sak juta menunjukkan hasil pengukuran sekitar 2 tahun lalu. Wes sik cuk kuwesel, Iso sokor gak iso yo kokor kokor (kata cahcephoe), qe3. Untuk memudahkan bagi yang mau nyoba, seluruh gambar, ada 50 gambar lebih bisa didownload disini. Gambar gambar itu baiknya diprint dan dibentang dilantai, akan mudah sekali membuatnya. Dir binendo istilah Jogja, mudahnya seperdi mengiris gudir dengan bendo, saking gampangnya, qe3.


D. Lain lain yang perlu




1.Grounding
Apabila antena dipasang untuk outdoor dan menggunakan pipa tiang besi, yakinkan bahwa pipa diground dengan baik terhadap tanah. Oleh karena designya bergaya “pralonisme”, maka bodi wajan tidak konek langsung ke ground, jadi ambil kabel ground secukupnya ikat dengan baut dari bagian belakang wajan ke clamp, keraskan.


2. Tuning focal point
Untuk mengetahui titik focal point dengan tepat dan mudah ya nggap saja antena internal USB WiFi Adapter adalah di bagian LED yang menyala. Untuk mencari ketepatannya, pada waktu pengukuran sinyal digeser geser maju mundur sampai dapat penerimaan yang paling besar sinyal di network stumbler nampak, tandai dengan spdol di bawah focalnya, jika sudah ikat dengan 3M biar tidak bergeser geser lagi. Spon spon yang nampak di pic 02 untuk mengganjal dan menjamin posisi USB WiFi Adapter mantap di titiknya.




3. Pemilihan bahan pralon.
Pralon yang baik dan berkwalitas akan mudah ditembus pancaran gelombang WiFi, redamnannya sangat kecil. Kalau resepnya Mbah Onno W Purbo, katanya, jika dimasukkan ke oven electric kita beberapa menit, pralon itu tidak akan panas, anget anget saja boleh lah, qe3.


4. Tuning dan pengukuran
Jangan berganti ganti posisi dan arah, dan jangan berganti AP yang dituju pada waktu tunning, ini untuk menjamin bahwa pengukuruan dan tunning valid, artinya perubahan perubahan hasil pengukuran bukan karena perubahan posisi dan arah antena, tetapi karena focal point yang digeser geser, setelah semua proses tuning dan pengukuran selesai, boleh cari posisi akhir yang paling tepat. Selamat mencoba dan jangan mudah menyerah, hare gene gampang nyerah, huuuuu kunooooo, qe3.




Gambar-Gambar Pembuatan antena Wi-Fi Wajan Bolik


















































































































































































Minggu, 24 Mei 2009

Graphic Designer dengan Adobe Photoshop - Format File dan Kompresi

Adobe Photoshop mendukung plugin yang dikembangkan oleh pihak ketiga, dengan cara menginstall filter plugin. Penempatan plugin tersebut adalah pada folder Adobe/Photoshop/Plugin/Filter.... ketika menginstal plugin yang dimaksud. Ada beberapa contoh plugin yaitu: Kai Power Tools, KPT Bryce, KPT Power Goo, Alienskin Eyecandy, Andromeda, Extensis Photoframe, KPT Convolver, dan lain-lain.

Selain mendukung plugin filter, Adobe Photoshop juga mendukung pertukaran dokumen dari program lain, diantaranya: Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Macromedia Firework, Adobe PageMaker, Adobe After Effect, Corel PhotoPaint, CorelDraw, 3D Studio Max, dan lain-lain. Teknik pertukaran dokumen tersebut dengan cara menyimpan format file yang sesuai dan dapat diterima oleh program-program tersebut di atas. Berikut ini penjelasan beberapa format file untuk menyimpan dokumen pada Photoshop.


PSD (Photoshop Document)
Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali. Format ini juga mampu menyimpan gambar dalam beberapa mode warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan dengan format file ini jika ingin mengeditnya kembali.




BMP (Bitmap Image)
Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit samapi 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen Anda dengan format file ini. Anda dapat mengkompres format file ini dengan kompresi RLE. Format file ini mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.





EPS (Encapsuled Postcript)
Format file ini merupakan format yang sering digunakan untuk keperluan pertukaran dokumen antar program grafis. Selain itu, format file ini sering pula digunakan ketika ingin mencetak gambar. Keunggulan format file ini menggunakan bahasa postscript sehingga format file ini dikenali oleh hampir semua program persiapan cetak. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga banyak pengguna Adobe Photoshop menggunakan format file ini ketika gambar yang dikerjakan sudah final. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, Lab, Duotone, Grayscale, Indexed Color, serta Bitmap. Selain itu format file ini juga mampu menyimpan clipping path.





JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)
Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya.


GIF (Graphic Interchange Format)
Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini merupakan format standar untuk publikasi elektronik dan internet. Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.





TIF (Tagged Image Format File)
Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format file ini juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Machintosh, dan Silicon Graphic). Format file ini merupakan salah satu format yang dipilih dan sangat disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada publikasi (cetak). Hampir semua program yang mampu membaca format file bitmap juga mampu membaca format file TIF.





PCX
Format file ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Zoft Cooperation. Format file ini merupakan format yang fleksibel karena hampir semua program dalam PC mampu membaca gambar dengan format file ini. Format file ini mampu menyimpan informasi bit depth sebesar 1 hingga 24 bit namun tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, Grayscale, Bitmap dan Indexed Color.





PDF (Portable Document Format)
Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan oleh grafik berbasis pixel maupun vektor. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, Indexed Color, Lab Color, Grayscale dan Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini sering menggunakan kompresi JPG dan ZIP, kecuali untuk mode warna Bitmap yaitu menggunakan CCIT.





PNG (Portable Network Graphic)
Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web. Kelebihan dari format file ini dibandingkan dengan GIF adalah kemampuannya menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta mampu menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan pinggiran yang halus. Format file ini mampu menyimpan alpha channel.





PIC (Pict)
Format file ini merupakan standar dalam aplikasi grafis dalam Macintosh dan program pengolah teks dengan kualitas menengah untuk transfer dokumen antar aplikasi. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dengan 1 alpha channel serta Indexed Color, Grayscale dan Bitmap tanpa alpha channel. Format file ini juga menyediakan pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam mode warna RGB.





TGA (Targa)
Format file ini didesain untuk platform yang menggunakan Targa True Vision Video Board. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dalam 32 bit serta 1 alpha channel, juga Grayscale, Indexed Color, dan RGB dalam 16 atau 24 bit tanpa alpha channel. Format file ini berguna untuk menyimpan dokumen dari hasil render dari program animasi dengan hasil output berupa sequence seperti 3D Studio Max.





IFF (Interchange File Format)
Format file ini umumnya digunakan untuk bekerja dengan Video Toaster dan proses pertukaran dokumentasi dari dan ke Comodore Amiga System. Format file ini dikenali hampir semua program grafis yang terdapat dalam PC serta mampu menyimpan gambar dengan mode warna Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel.





SCT (Scitex Continous Tone)
Format file ini digunakan untuk menyimpan dokumen dengan kualitas tinggi pada komputer Scitex. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale namun tidak mampu menyimpan alpha channel. PXR (Pixar) Format file ini khusus untuk pertukaran dokumen dengan Pixar Image Computer. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dan Grayscale dengan 1 alpha channel.





RAW
Format file ini merupakan format file yang fleksibel untuk pertukaran dokumen antar aplikasi dan platform. Format file ini mampu menyimpan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale dengan 1 alpha channel serta mode warna Multichannel, Lab Color dan Duotone tanpa alpha channel.





DCS (Dekstop Color Separation)
Format file ini dikembangkan oleh Quark dan merupakan format standar untuk .eps. Format ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna Multichannel dan CMYK dengan 1 alpha channel dan banyak spot channel. Format file ini mampu menyimpan clipping path dan sering digunakan untuk proses percetakan (publishing). Ketika menyimpan file dalam format ini maka yang akan tersimpan adalah 4 channel dari gambar tersebut dan 1 channel preview.










FORMAT KOMPRESI
Beberapa program terutama yang berorientasi pada publikasi elektronik dan multimedia selalu memerlukan format file yang berukuran kecil agar ketika dibuka tidak akan lambat. Untuk keperluan tersebut diperlukan kompresi. Berikut ini format file yang berorientasi publikasi elektronik dan multimedia dengan kompresinya masing-masing.


RLE (Run Length Encoding)
Kompresi ini mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detail. Digunakan oleh Adobe Photoshop, TIFF dan sebagian besar program yang terdapat dalam Windows.


LZW (Lemple-Zif-Welf)
Sama seperti kompresi RLE, kompresi ini juga mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detail. Kompresi ini digunakan oleh TIFF, PDF, GIF, dan format yang mendukung bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik untuk mengkompres gambar dengan area besar yang menggunakan 1 warna.


JPG (Joint Photographic Experts Group)
Format ini mengkompres file dengan menghilangkan detail. Format kompres ini sering digunakan oleh JPG, PDF, dan format yang menggunakan bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik digunakan untuk gambar dengan continous tone seperti foto.


CCIT
CCIT merupakan singkatan dari bahasa Perancis yang dalam bahasa Inggris disebut International Telegraph and Telekeyed Consultive Commitee. Kompresi ini digunakan untuk mengkompres gambar hitam putih, dan mampu mengkompres file tanpa menghilangkan detailnya. Kompresi ini sering digunakan oleh PDF dan format lain yang menggunakan bahasa postscript.



CATATAN
Ketika menyimpan dokumen pada format file yang tidak dapat menyimpan informasi layer, maka Anda harus mengubah gambar tersebut menjadi flaten image terlebih dulu.
Format file yang dapat menyimpan mode warna Duotone hanyalah EPS, RAW, dan PSD. Oleh karena itu, ketika ingin menyimpan dalam format lain maka Anda harus mengubah mode warnanya terlebih dulu, menjadi RGB bila dokumen tidak ingin dicetak, karena informasi Duotone-nya akan diuraikan menjadi RGB.
Format file yan dapat menyimpan mode warna Lab Color hanyalah PSD, RAW, TIF, PDF, dan EPS. Format file yang dapat menyimpan mode warna CMYK hanyalah PSD, RAW, EPS, TIF, JPG, PDF, dam SCT.
Mode warna Indexed Color dapat menyimpan beberapa format file sesuai seting indexed color-nya.
Mode warna RGB dapatdisimpan pada semua format file yang ada di Adobe Photoshop.
Format yang direkomendasikan oleh para desainer profesional adalah
PSD = untuk dokumen yang masih ingin diedit kembali
EPS = untuk dokumen yang sudah final untuk persiapan cetak
JPG = untuk cetak dengan kompresi di atas 8 bit dan untuk foto dalam web dengan kompresi di bawah 5.
GIF = untuk ilustrasi dan animasi pada halaman web.
TIF = untuk cetak, pertukaran dokumen antar platform serta sequence animasi

Jumat, 22 Mei 2009

10 Teknologi Perintis Komputer Masa Kini

Komputer canggih yang kita nikmati saat ini bukanlah hasil kerja satu orang saja. Peranti pintar itu merupakan hasil kerja gotong royong sejumlah ilmuwan, teknisi dan tentu saja vendor pengembangnya. Berikut 10 daftar teknologi komputer dari masa ke masa yang menghasilkan kecanggihan komputer masa kini.
[Image: ibm-roadrunner-supercomputer-cell.jpg]
1. IBM Roadrunner

Mimpi tentang superkomputer tercepat memang sulit diwujudkan, tapi akhirnya direalisasikan juga oleh IBM. Lebih besar dari komputer ENIAC tahun 1946, IBM Roadrunner disebut sebagai mesin pertama yang bisa memroses data dalam hitungan petaflop, yakni lebih dari kuadriliun operasi per detiknya. Tapi setelah beberapa dekade, kecepatan ini sama saja dengan sebuah desktop masa kini.

[Image: apple_computer_1984_500px.jpg]
2. Apple Macintosh

Komputer untuk semua kalangan, itulah yang dikenalkan Apple tahun 1984. Dengan tampilan grafis menawan yang bukan sekedar perintah rumus-rumus membosankan ala DOS. Kita mengenalnya kini sebagai Graphical User Interface (GUI)

[Image: IBMPCPertama.jpg]
3. PC IBM
Era 1980-an, komputer personal identik dengan IBM. Sebab memang IBM-lah yang merintis hadirnya standar peranti lunak dan keras di pasaran komputer personal. Akhirnya standar ini diikuti semua vendor komputer sedunia sampai saat ini.

[Image: apple-ii.jpg]
4. Apple II
Diperkenalkan oleh Apple tahun 1977 dan bertahan hingga 15 tahun, Apple II membuktikan bahwa mereka mampu jadi produk massal. Canggih di grafis warna di era itu dan penggunaan yang cukup mudah bagi orang awam. Metode inilah yang konon ditiru Microsoft.

[Image: trs80l.jpg]
5. TRS-80
Masih di tahun 1977, Radio Shack meluncurkan mikrokomputer yang laku keras sebanyak 3000 unit. Produk ini disebut sebagai komputer pertama yang paling mudah digunakan oleh siapa saja hingga anak sekolah sekalipun.

[Image: samp-xerox-parc-alto-tm.jpg]
6. Xerox PARC Alto

Ini adalah komputer tunggal dengan tampilan grafis beserta jendela dan ikon, sebuah tetikus untuk mengontrol kursor dan hard drive lokal, serta koneksi Ethernet ke jejaring kantor. Semuanya tergabung dalam Alto, mesij eksperimen yang dikembangkan Xerox Palo Alto Research Center (PARC) tahun 1974. Tapi Xerox tidak pernah meluncurkan Alto ke pasaran.

[Image: Datapoint2200img.jpg]
7. Datapoint 2200

Kalau hanya komputer tunggal saja sudah dipasarkan pada 1970 oleh Computer Terminal Corp (CTC). Sampai saat ini pun apikasi Datapoint 2200 masih dipakai paa PC. Pihak CTC menjadi rekanan Intel untuk meringankan bebas prosesor mesin menjadi chip tunggal.

[Image: ibmsystem.jpg]
8. IBM System/360

Dengan serangkaian standar periperal dan model-model yang kompatibel, S/360 memenuhikebutuhan komputer bisnis saat IBM merilisnya di tahun 1964. Ini bisa dikatakan sebagai rintisan saat komputer mulai dibutuhkan di dunia bisnis. Juga sebagai tonggak ekonomi industri komputer modern.

[Image: eniac5.jpg]
9. ENIAC

Inilah “nenek moyang ” komputer masa kini yang menakjubkan. Dikembangkan oleh militer AS, Electronic Numerical Integrator And Computer (ENIAC) menjadi cikal bakal komputer pada tahun 1946. Walau mesin ini menakjubkan di masanya, namun secara ukuran sangat tidak praktis. Mesin ini terdiri dari 17.478 tabung fakum dengan bobot 30 ton dan mengonsumsi 150 kilowat listrik.

[Image: diffeng2.jpg]
10.Mesin Diferensiasi

Charles Babbage tertantang saat pemerintah Inggris minta dibuatkan sebuah mesin yang bisa menghasilkan tabel matematika. Dari sini Babbage mendesain komputer sederhana pertama yang bisa memproses perhitungan matematika secara otomatis. Inilah dasar dari kinerja komputer masa kini.